Translate to your language

Wednesday, August 9, 2017

Tragedi Penistaan Agama

Kedamaian Itu Adalah Hati Kita Sendiri


Pada akhirnya lakum dinukum waliyadin. Jika pemimpin kita sendiri tak bisa mendamaikan rakyatnya, maka damaikanlah dulu hati kita sendiri. Berhentilah untuk mencaci dan menistakan orang lain. Memang banyak ketidakadilan di dunia ini. Tapi otak kita terlalu bebal untuk mengerti keadilan Tuhan. Bukankah Tuhan yang amat keras siksanya? Bukankah Tuhan tidak tuli dan buta? Dia yang Maha Mendengar dan Melihat. Mari bermuhasabah, mungkin bukan hanya dia yang menistakan agama lewat ucapannya. Barangkali kita juga turut serta, entah itu disengaja atau tidak. Mungkin kita telah menistakan agama lewat perilaku dan tindakan kita sendiri tapi tak pernah dilihat orang lain (Begitu baiknya Tuhan menjaga aib diri kita). Dan apa yang terjadi di negeri kita adalah teguran agar kita tak menistakan agama, entah itu melalui ucapan maupun perbuatan. Dan aksi 04 November itu sungguh sangat mulia, aksi damai. Apa yang diinginkan gerombolan umat muslim itu? adalah kedamaian. Maka berhentilah mencaci dan memaki, biarkan Tuhan membalaskan semuanya nanti jika tak di sini. (Untuk saudara muslimku tercinta di seluruh Indonesia).

0 komentar:

Post a Comment