Translate to your language

Monday, November 5, 2018

Inovasi untuk Cianjur Smart City


       Inovasi untuk Cianjur Smart City - Cianjur, sebagai sebuah kota kecil yang biasa menjadi jalur perlintasan antara kota-kota besar, Cianjurlah harus mulai merangkak menuju Smart City. Bila dilihat dalam beberapa tahun terakhir ini, pembangunan di Cianjur sangatlah gencar, merombak berbagai sudut kota. Bahkan, dilakukan pembenahan beberapa trotoar. Hal ini merupakan energi positif bagi masyarakat Cianjur sendiri.

Inovasi untuk Cianjur Smart City
sumber gambar : datafloc.com

      
         Tetapi sebelum mengarah ke sana, kita mesti tahu, apa itu Smart City? Smart City merupakan sebuah visi pengembangan perkotaan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan teknologi Internet of things (IoT) dengan cara yang aman untuk mengelola aset kota. Aset ini meliputi sistem informasi instansi pemerintahan lokal, sekolah, perpustakaan, sistem transportasi, rumah sakit, pembangkit listrik, jaringan penyediaan air, pengelolaan limbah, penegakan hukum, dan pelayanan masyarakat lainnya.
         Smart city ditujukan dalam hal penggunaan informatika dan teknologi perkotaan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan. TIK memungkinkan para pejabat kota berinteraksi langsung dengan masyarakat dan infrastruktur kota serta memantau apa yang terjadi di kota, bagaimana kota berkembang, dan bagaimana menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Melalui penggunaan sensor yang terintegrasi dengan real-time monitoring sistem, data yang dikumpulkan dari warga dan perangkat – kemudian diolah dan dianalisis. Informasi dan pengetahuan yang dikumpulkan adalah kunci untuk mengatasi inefisiensi.
    Setelah kita mengetahui pengertian dari Smart City, ada baiknya juga kita mengevaluasi masyarakat yang ada di kota tersebut, apakah sudah siap atau malah hanya akan tergusur? Karena percuma saja bila dibangun Smart City, tetapi sumber daya manusianya tidak bisa menggunakan setiap fasilitas yang telah disediakan. Jadi selain Smart City, kita juga membutuhkan Smart User. Sebab kesadaran masyarakat akan teknologi informasi dan komunikasi yang akan menjadi tolak ukur keberhasilannya.
        Bila ditinjau lebih mendalam, beberapa instansi di Cianjur sudah mulai melakukan pembenahan dari segi pelayanan. Termasuk Kominfo, yang mencanangkan program cianjur satu data. Tetapi sampai hari ini, program tersebut entah sudah berjalan sampai mana. Bila program tersebut sudah berjalan, maka setiap instansi sangat mudah memberikan pelayanan, karena data yang dibutuhkan sudah terintegrasi. Jadi tidak akan ada lagi data yang timpang atau berbeda antara KTP, Kartu Kuning, atau SIM, atau data lainnya.
    Selain itu juga, beberapa instansi sudah memanfaatkan Internet of Things untuk aplikasinya, bahkan masyarakat biasa diberikan kebebasan untuk mengaksesnya. Seperti untuk mengecek pembayaran Pajak Bumi Bangunan, masyarakat tidak perlu lagi pergi ke dinas perpajakan daerah, karena mereka bisa mengeceknya sendiri lewat web aplikasi yang disediakan. Bahkan, teknologi pun digunakan dalam peribadatan, seperti penggunaan finger print untuk absensi ashar berjamaah para PNS di mesjid Agung Cianjur. Konsep Smart City perlahan sudah diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan.
     Di ruang publik pun sudah banyak tersedia hotspot gratis, mungkin ke depannya dimana-mana orang bisa terkoneksi dan mendapatkan akses internet. Hanya ada beberapa hal yang harus digarisbawahi, pembangunan kota ke depannya harus mengedepankan TIK dan IoT, tidak hanya tata kota saja yang dibenahi. Semisal, Tugu baca dengan kaca LED yang berisi informasi seputar Cianjur, di sana disediakan tempat duduk orang-orang yang ingin membaca berita atau kabar terbaru tentang Cianjur. Atau beberapa hal lainnya yang inovatif, bukan benar-benar baru, tetapi memanipulasi atau mentransformasi dari beberapa hal yang ada menjadi sesuatu yang satu dan seolah-olah baru.
      Inovasi untuk Cianjur Smart City, kita tidak hanya mengembangkan perkotaan dan mengintegrasikannya dengan TIK atau Iot. Tetapi kita juga harus mengkonstruksi kesadaran akan pentingnya teknologi dalam masyarakat itu sendiri. Dan hal itulah yang sulit, karena terkadang sebagian masyarakan terbiasa dengan hal-hal konvensional sejak dulu. Maka daripada itu, penyiapan sumber daya manusianya harus lebih dahulu dipersiapkan.