Translate to your language

Saturday, September 9, 2017

CATATAN ULANG TAHUN



(Untuk sahabatku, Ing Satira)

                Bismillahirrahmanirrahim, panggil saja Maskur! (Aku suka nama ini, sebagai awal kata dari syakaro—yaskuru—syukron—syaakirun—maskuurun, yang berarti selalu bersyukur). Semoga aku menjadi nama yang diharapkan orangtuaku. Maaf, hanya intermezzo.
                Seharusnya tidak ada yang bergembira atas bertambahnya umur seseorang. Barangkali Allah juga berkata, “Yaaa ‘iibadi, umurmu sudah berkurang, mendekatlah, mendekatlah, mintalah apa yang kau mau.” Bukan hanya pada hari ulang tahun, kapan pun kita butuh hadiah maka berdoalah. “Was’alulloha min fadhlih.”, Allah menyuruh kita berdoa kepadaNya, dan itu sebagian dari karunia-Nya. Allah begitu mencintai kita, ibarat seorang anak yang selalu ingin dibelikan mainan, maka Allah selalu memberikanNya. Tetapi Allah adalah Dzat yang bijak dan Adil, Dialah yang Maha Tahu apa yang terburuk dan terbaik bagi kita. Hanya otak kita terlalu bebal membaca setiap keadilanNya.
                Ing, sudah berapa tahunkah kita berkemah di dunia? Ada waktunya kita pulang ke rumah, ke kampung halaman kita sebagai manusia. Kullun nafsin dzaiqotul maut, setiap yang bernafas pasti akan mati, dan sebagaimana nafas juga umur yang telah kita gunakan tidak bisa ditarik kembali. Maka kita tidak bisa membuang umur dengan sia-sia. Allah sangat merindukan kita, dia menyeru dengan romantic, “Yaaayyatuhan nafsul muthmainnah.” Begitulah Allah memanggil kita, panggilan yang sangat mesra dan menenangkan jiwa. Dan di akhir surat Al-Fajr itu, Allah menyuruh kita untuk pulang ke rumah, pulang menuju surga-Nya. “Wadkhulu jannati.”
                Ing, semoga kau menjadi Siti Hajar yang taat pada Allah, menjadi Khadijah yang berjuang dengan hartanya, menjadi Aisyah yang cantik lagi sholelah, menjadi Fatimah yang istiqomah, menjadi Ummu Ummarah yang pemberani melawan kebenaran, menjadi Muti’ah yang hati-hati menjaga auratnya.
                Ing, pada akhirnya Allah sangat perhatian, lebih perhatian dari seorang lelaki yang mencintaimu, lebih perhatian dari semua orangtua di dunia ini. Sebab setiap detik yang kita gunakan akan ditanyakanNya. Seperti kita juga, Allah membenci orang yang suka mengabaikan perhatian dan perintahNya.
                Ing, aku hanya berusaha menyampaikan walau satu ayat. Dan lebih baik lagi mengamalkan walau satu ayat. Dan paling lebih baik lagi mengamalkan berbagai ayat yang kita tahu. Khoirunnasi anfauhum linnas. Semoga kita bisa menjadi manusia yang baik di mata Allah. Aaamin.


(MR. Maskur, 2017)

0 komentar:

Post a Comment