(Untuk sahabatku, Ing Satira)
Bismillahirrahmanirrahim,
panggil saja Maskur! (Aku suka nama ini, sebagai awal kata dari syakaro—yaskuru—syukron—syaakirun—maskuurun,
yang berarti selalu bersyukur). Semoga aku menjadi nama yang diharapkan
orangtuaku. Maaf, hanya intermezzo.
Seharusnya tidak
ada yang bergembira atas bertambahnya umur seseorang. Barangkali Allah juga
berkata, “Yaaa ‘iibadi, umurmu sudah berkurang, mendekatlah, mendekatlah,
mintalah apa yang kau mau.” Bukan hanya pada hari ulang tahun, kapan pun kita
butuh hadiah maka berdoalah. “Was’alulloha min fadhlih.”, Allah menyuruh kita
berdoa kepadaNya, dan itu sebagian dari karunia-Nya. Allah begitu mencintai
kita, ibarat seorang anak yang selalu ingin dibelikan mainan, maka Allah selalu
memberikanNya. Tetapi Allah adalah Dzat yang bijak dan Adil, Dialah yang Maha
Tahu apa yang terburuk dan terbaik bagi kita. Hanya otak kita terlalu bebal
membaca setiap keadilanNya.
Ing, sudah berapa
tahunkah kita berkemah di dunia? Ada waktunya kita pulang ke rumah, ke kampung
halaman kita sebagai manusia. Kullun nafsin dzaiqotul maut, setiap yang
bernafas pasti akan mati, dan sebagaimana nafas juga umur yang telah kita
gunakan tidak bisa ditarik kembali. Maka kita tidak bisa membuang umur dengan
sia-sia. Allah sangat merindukan kita, dia menyeru dengan romantic, “Yaaayyatuhan
nafsul muthmainnah.” Begitulah Allah memanggil kita, panggilan yang sangat
mesra dan menenangkan jiwa. Dan di akhir surat Al-Fajr itu, Allah menyuruh kita
untuk pulang ke rumah, pulang menuju surga-Nya. “Wadkhulu jannati.”
Ing, semoga kau
menjadi Siti Hajar yang taat pada Allah, menjadi Khadijah yang berjuang dengan
hartanya, menjadi Aisyah yang cantik lagi sholelah, menjadi Fatimah yang
istiqomah, menjadi Ummu Ummarah yang pemberani melawan kebenaran, menjadi Muti’ah
yang hati-hati menjaga auratnya.
Ing, pada akhirnya
Allah sangat perhatian, lebih perhatian dari seorang lelaki yang mencintaimu,
lebih perhatian dari semua orangtua di dunia ini. Sebab setiap detik yang kita
gunakan akan ditanyakanNya. Seperti kita juga, Allah membenci orang yang suka
mengabaikan perhatian dan perintahNya.
Ing, aku hanya
berusaha menyampaikan walau satu ayat. Dan lebih baik lagi mengamalkan walau
satu ayat. Dan paling lebih baik lagi mengamalkan berbagai ayat yang kita tahu.
Khoirunnasi anfauhum linnas. Semoga kita bisa menjadi manusia yang baik di mata
Allah. Aaamin.
(MR. Maskur, 2017)
0 komentar:
Post a Comment