Tentu tidak, ini
bukan kebohongan, aku melihat dengan mataku sendiri. Oh tidak, bukan, bukan
mataku sendiri, ini mata milik Tuhan. Tetapi ini memang benar adanya, orang
yang masuk ke sana kebanyakan dari kalangan manusia lama; manusia yang sudah
bosan menginap di dunia. Itu terlihat dari cara jalan mereka yang sudah malas, kulit yang sudah tidak mau
kencang lagi, dan gigi yang menolak tumbuh kembali. Biar kudeskripsikan satu
persatu dari sekian jenis manusia lama yang masuk ke sana. Spesies pertama,
makhluk lama yang urat-uratnya sudah asam, cocok dijadikan bahan pengganti
cuka, maksudku makhluk lama ini mempunyai penyakit asam urat, di mana merasa nyeri
di daerah persendian. Spesies kedua, makhluk lama yang memiliki berbagai
kelebihan, inilah manusia lama yang paling tinggi di antara yang lain; darahnya
tinggi, kolesterolnya tinggi, asam uratnya tinggi, dan penyakit lainnya yang
membuat mereka lebih unggul dibanding yang lain. Spesies ketiga, makhluk lama
yang mengidap penyakit kejombloan luar biasa, bisa jadi duda atau janda, bisa
jadi cerai atau Jodi—dalam kurung jomblo ditinggal mati—dibaca cerai mati. Kesepian
dan kesenderian yang menyebabkan penyakit muncul di manusia macam itu. Tetapi
tidak hanya pada manusia lama, sebab yang muda juga jika ditinggal kekasihnya
pasti menderita, dan hal itu bisa berdampak buruk pada kejiwaan, kesehatan, keimanan,
kesejahteraan, hingga dapat menyebabkan kanker, impontensi, dan gangguan
kehamilan. Intinya awas! Kejombloan membunuhmu. Dan masih banyak spesies
lainnya yang tidak dapat kujelaskan, karena keterbatasan riset untuk meneliti
mereka satu persatu, dan masih banyak juga spesies yang belum kutemukan.
Melihat mereka seperti menziarahi masa kecil kita sebagai seorang manusia yang
pernah mengalami masa kanak-kanak.
Dan semua spesies
tersebut bisa di temukan di Choyang, sebuah tempat terapi yang bisa memanipulasi
usia, di sini tidak ada yang tua, semuanya muda—ini surga yang diciptakan tawa
dan bahagia. Bila pagi dan melewati Jalan IR. H. Juanda di kota Cianjur ini,
maka terlihatlah mereka sedang menggerakan badan, senam dengan gerakan yang
luar biasa apa adanya, terlihat semangat membara di setiap tawanya. Meski pun
sudah tua, kekompakannya sungguh tidak diragukan lagi kacaunya, tapi mereka
tetap bahagia, bersenam ria layaknya anak TK dan SD yang menggemaskan. Bila
sudah selesai, mereka semua masuk ke ruangan. Kemudian ada staff guru datang,
mereka menyambutnya dengan tepuk tangan seperti film upin dan ipin. Selamat
pagi cekgu! Kurang lebih seperti itu, tapi jangan terkejut, makhluk lama di
sini pandai sekali berbahasa korea, mereka menyapa gurunya dalam Bahasa korea.
Bahkan, batuk dan kentut pun mereka biasa menggunakan Bahasa korea. Sungguh
prestasi luar biasa, yang tidak bisa didapat di daerah mana pun. Mereka
biasanya diberi arahan tentang cara menjaga kesehatan dan penyuluhan berbagai
penyakit. Sesekali mereka bercanda, dan tertawa. Duh! Lihatlah wajah mereka
yang menggemaskan, kulit-kulit keriput yang kembali kencang dalam waktu sesaat
karena tertawa dengan keras. Seolah tidak ada beban hidup yang menindih hati
dan kepalanya, mereka semua tertawa lepas dan terlihat bahagia, meski masih ada
juga yang terlihat murung atau malu, barangkali murid baru yang belum
beradaptasi sepenuhnya. Bila selesai pembelajaran, maka mereka akan mulai
terapi dengan sesinya masing-masing.
Ada dua alat terkenal di sini, yaitu Choeun Haroo
si tukang pijat, dan Choeun Achim si tukang panas. Ada juga frekuensi yang biasa
digunakan orang yang stroke. Aku lebih kenal dua alat itu, mereka lebih
familiar dan banyak di sana. Choeun Haroo ini tukang pijat yang ulung, ia bisa
mengembalikan tulang belakang ke tempat semula, dan beberapa jurus lainnya yang
membuat badan sehat dan kuat. Choeun Achim ini tukang panas memanaskan orang,
keahliannya mengeluarkan darah kotor melalui keringat, bila orang terlentang
atau telungkup di sini, dijamin mandi keringat luar biasa bercucuran sampai ke
pantat, ia juga mempunyai jurus lain yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Jika menggunakan frekuensi, badan atau anggota tubuh kita suka gerak sendiri,
seperti ada jin yang menggerakannya, ini bukan horror, tidak juga bercanda. Semua
alat itu memiliki sebuah batu ajaib, bukan batu ponari, namanya batu superdana.
Aku tidak tahu asal muasalnya, sehinnga si Dana bisa menemukan batu super yang
bisa berharga sampai puluhan juta dan bermanfaat bagi penduduk dunia. Ampuh
terbukti! Banyak orang berpenyakit parah yang tidak jadi operasi, sungguh luar
biasa alat tersebut, ternyata tidak jadi operasi karena tidak punya uang yang
cukup untuk membiayai. Jangan dulu tertawa, memang benar, banyak orang yang
menempuh jalan terapi dan tidak jadi operasi, karena dengan perlahan
penyakitnya sembuh.
Bukan hanya karena
alat terapi saja, tapi karena staff gurunya yang membuat mereka tertawa setiap
hari, sehingga beban pikiran mereka hilang di muka bumi. Ya, menurutku, awal
datang penyakit itu dari pikiran dan perasaan yang tidak sehat. Pikiran adalah
komando penggerak untuk setiap anggota tubuh kita, dan perasaan adalah hati
yang merasakan setiap keadaan. Dan dua hal itu adalah satu kesatuan yang harus
tetap sehat. Bila komando penggerak tubuh kita sakit, maka anggota tubuh yang
lain juga akan ikut sakit. Bila hati kita sakit, maka setiap keadaan pun akan
menjadi sakit. Maka tertawa dan tersenyum adalah obat mujarab bagi mereka yang
berpenyakit. Setidaknya jika meninggal, mereka dalam keadaan tersenyum, bukan
murung dan melotot karena pikiran dan perasaan yang tidak menyenangkan.
Staff guru di sana
bisa sebagai dokter, tempat bercerita, guru, perawat, tukang pijat, tukang
lawak, dan lain-lain. Kukatakan demikian, karena memang mereka begitu perhatian
terhadap pasien atau tamu yang datang, tidak segan-segan mereka menganggap
keluarga. Dan memperilakukan mereka layaknya ibu atau ayahnya sendiri, atau
kakaknya sendiri, atau juga pacarnya sendiri. Lingkungan yang sehat tercipta
karena keakraban dan kekeluargaan, ini juga mendukung proses penyembuhan. Bagi
mereka yang tinggal sendirian di rumahnya, maka Choyang adalah tempat terapi
sekaligus panti asuhan, bisa juga jadi tempat hiburan. Berbagai macam tingkah
makhluk lama akan terus menghibur di setiap harinya, perilaku kocak yang jarang
didapatkan di dunia luar yang penuh gengsi. Ada yang senang berjoged, menyanyi,
dan ada yang diam saja—tapi diam mereka pun tetap lucu, wajah imut yang
berkerut tidak kusut atau cemburut seperti cecurut atau cangcut, hanya keriput.
Sebenarnya tidak
hanya makhluk lama yang datang ke sana, banyak juga dari kalangan ibu atau
bapak muda. Karena mereka menyadari pentingnya kesehatan bagi kehidupannya
beberapa tahun ke depan. Penyakit tidak hanya hadir di masa tua, tapi juga bisa
menyapa masa muda. Ya, seperti seorang remaja yang berkonsultasi, dan ternyata
mempunyai kolesterol tinggi. Apakah remaja itu bahagia karena berprestasi
dengan mendapatkan kolesterol tinggi? Menurutku tidak, pasti ia kecewa,
bayangan menyakitkan tergambar di pikirannya beberapa tahun ke depan.
Barangkali nanti ia stroke, atau serangan jantung, syukur-syukur langsung
menghadap Tuhan yang Maha Kuasa.
Oh, ya staff guru
atau perawat atau pengasuh atau dokter atau apalah mereka yang membimbing di
sana, mereka semua masih sangat muda, bahkan lebih muda dariku. Tapi aku salut
pada mereka, mereka dengan lemah lembut membimbing dan memperhatikan setiap
pasien atau tamu yang masuk. Aku melihat keikhlasan atau ketulusan di wajah
mereka. Tetapi sedikit promosi juga terlihat di sana. Maaf, hanya bercanda.
Mereka adalah bidadari dan bidadara (ada satu staff laki-laki juga, biar tidak
iri) dunia yang ikut memperjuangkan kesehatan para manusia dari serangan para
penyakit bertopeng di dunia, yang merampas harta manusia paling berharga, yaitu
senyuman dan tawa. Mereka adalah pahlawan yang harus diberi penghargaan oleh
negara karena telah memperjuangkan kesehatan rakyatnya, terutama para manula.
Tetapi sepertinya negara tidak bangga, mungkin berbalik jadi tidak suka pada
mereka, karena dengan kembali sehatnya para manula maka angka kematian di
negara ini makin menurun, dan populasi semakin padat. Ah, tetaplah berbaik
sangka. Karakter para staff guru sangat beragam, seperti beragamnya ranger di
filmnya, salah satunya Wanita Berkolam Airmata—senjatanya ia bisa mengeluarkan
airmata kapan saja dan di mana saja. Dan banyak lagi ranger lainnya, aku tidak
tahu kekuatan mereka, nanti harus kudata biar bisa dijadikan tandingan film
powerranger selanjutnya.
Aku tidak tahu
harus menulis apa lagi, aku bersyukur bisa mengenal tempat itu beserta
orang-orangnya yang luar biasa. Orang tua yang merasa kembali muda, dan orang
muda yang merasa semakin muda, karena memang rata-rata orang tua. Di sinilah
orang-orang berpenyakit bisa sembuh karena senyum dan tawa yang menterapi jiwa.
Choyang, tempat sehat yang harus kalian kunjungi sebelum ke surga.
MR. Maskur, 2017
0 komentar:
Post a Comment