Pagi
di bulan ini selalu bersahabat dengan ranjang dan selimut. Cuaca mendung, matahari
malas bangun, gerimis kembali menidurkan bumi. Aw, ini terlalu puitis, ini
disebabkan langit yang mengabu di kepalaku. Meskipun begitu, kita tidak boleh
kehilangan api pekerja. Apa? Api pekerja? Ya, maksudku kita harus tetap bekerja
dengan semangat yang berkobar seperti api. Aku tahu, mengalahkan dingin itu
susah, apalagi buat mandi. Tenang, aku punya
acara untuk menyalakan api yang akan membakar semangat di setiap pagi :
1. Jauhkan selimut dari tubuhmu
Selimut adalah
pelukan bagi seorang jomblo. Dekapan bagi seorang istri yang ditinggal
suaminya, atau sebaliknya. Selimut selalu berbaik hati melindungi kita dari
dingin dan sepi. Maaf, aku terlalu terbawa perasaan. Bila kamu ingin bangun,
jauhkan selimut! Sejauh-jauhnya! Katakan pada selimut kesayangan kita, “Selimut
maaf ya, di pagi ini aku LDR dulu sama kamu, nanti malam kita berduaan lagi
kok!”
2. Bangun,
berdoa, dan tersenyum
Lakukan 3 hal
ini berurutan. Setiap sebelum tidur, aku selalu berpesan pada seseorang, “Jangan
lupa merem, atau jangan lupa bangun.” Orang sadar mungkin tidak akan pernah
lupa, tapi bagaimana kalua tidak sadar? Aku takut kehilanganmu, kamu bunga
tidurku. Kalau aku bangun, dan kamu
tidur terus, aku ketinggalan bungaku, nanti bungaku layu, tidak ada yang
menyiramnya dalam mimpi. Puah! aku tidak menyadarkan diri saat mengetik kalimat
itu. Ayo bangun! Setelah itu ucapkan doa. Doa itu bisa berupa syukur bahwa kau
tidak lupa bangun, bisa ditambahkan juga doa untuk orang tercinta, misalnya “Ya
Allah kemarin dia belum mencintaiku, semoga pagi ini hatinya berbalik ya.” Susul
dengan senyum paling manjah ya. Setiap
pagi, malaikat datang menghampiri setiap rumah untuk memungut doa dan senyuman.
3. Mandi, dan datangkan kebahagiaan
Mandi itu memberi
kesegaran pada tubuh. Jangan hanya pada tubuh, segarkan juga hatimu. Mandilah sambil
nyanyi bahagia, ingat kebahagianmu di masa lalu. Biar semua kebahagiaan itu
berbunga kembali, dan saat itulah kamu mandi kembang. Jangan biarkan satu
kesedihan pun muncul di pagimu.
4. Ringankan
beban hidup dalam setiap langkah
Bayangkan dalam
setiap langkah beban hidupmu jatuh, jangan jadi pemulung! Biarkan beban itu
diinjak dan hilang. Bila kamu memakai kendaraan, bayangkan dalam setiap putaran
ban, bebanmu berjatuhan, jangan dilirik ulang. Yang memakai mobil hati-hati di
jalan, biasanya suka mengenang, karena mobil itu punya gigi belakang, bisa
mundur ke masa lalu. Yang pakai motor harap tenang, belai lembut gasmu dengan
perlahan. Awas, di jalan banyak kenangan, eh genangan. Eh awas, jatuh mengenang
ke dalam genangan masa lalu.
Apakah
apinya sudah menyala? Selamat pagi dan selamat beraktivitas. Salam hangat, jangan
lupa ngopi dan menikmati hari.
Cianjur, 2018
Mantap mang
ReplyDeleteThanks bro sudah berkunjung wkwk
Delete